Askep HERNIA

PENGERTIAN
Keluarnya isi rongga tubuh atau abdomen lewat suatu celah pada dinding yang mengelilinginya
TIPE HERNIA
-Hernia Redusible :
Jaringan yang keluar mudah dikembalikan kedalam rongga abdomen.
-Hernia Iredusible :
Jaringan yang keluar tidak mudah dikembalikan kedalam rongga abdomen karena adanya plengketan pada kantong tsb.

-Hernia Stranggulata :
Leher kantong sebagai torniquet menyumbat aliran darah shg lumen usus dan usus menjadi kematian jaringan beberapa jam.

MACAM HERNIA
-H. Diafragmatika
-H. Inguinalis/Scrotalis
-H. Femoralis
-H. Umbilikalis
-H. Insisional
-H. Epigastrika

ETIOLOGI
-Kongenital
-Kegemukan
-Kehamilan
-Batuk kronis
-Mengangkat benda berat

PATOFISIOLOGI
-Defek dinding otot mungkin kongenital karena kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal atau karena trauma.
-Tekanan intraabdominal meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan, mengangkat berat, batuk dan cedera traumatik tekanan tumpul.
-Bila kedua faktor ini bersama dengan kelemahan otot, maka mengalami hernia.

PENATALAKSANAAN MEDIKAL
-Pemberian penyokong atau bantalan yang diikatkan ditempatnya dengan sabuk.
-Insisi untuk membuang kantung hernia dan otot ditutup dengan kencang di atas area tersebut. Pada insufisiensi massa otot digunakan graft mata jala tembaga (steel mesh) utk menguatkan area herniasi.

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri (saat mengejan) bd kondisi hernia atau intervensi pembedahan
Tujuan :
Nyeri menurun dalam 1 jam intervensi, ditandai penururunan skala nyeri, tidak meringis.

Intervensi Keperawatan :
-Kaji dan catat keadaa nyeri ; jenis, lokasi, durasi, pencetus, yang menurunkan nyeri.
-Beri tahu untuk menghindari mengejan, meregang, batuk dan mengangkat berat. Anjurkan menekan insisi dengan tangan atau bantal selama batuk.
-Ajarkan tentang pemasangan penyokong skrotal tau kompres es untuk membatasi edema dan mengendalikan nyeri.
-Gunakan tindakan distraksi, interaksi verbal, gosokan punggung dan latihan relaksasi.
-Berikan analgesik sesuai program.

2. Retensi kemih bd nyeri, trauma dan penggunaan anestesi selama pembedahan abdomen bawah.
Tujuan :
Pasien berkemih tanpa kesulitan, ditandai haluaran 100 ml setiap berkemih dan 1000-1500 ml lebih dalam 24 jam.

Intervensi Keperawatan :
-Kaji dan catat distensi suprapubik atau tidak bisa berkemih
-Pntau haluaran urine.
-Permudah berkemih dengan posisi.

3. Kurang pengetahuan ; komplikasi GI bd adanya hernia dan tindakan untuk mencegah kekambuhan.
Tujuan :
-Pengetahuan meningkat, ditandai pasien mengungkapkan tanda dan gejala komplikasi GI.

Intervensi Keperawatan :
-Ajarkan untuk waspada dan melaporkan nyeri berat, mual dan muntah, demam, distensi abdomen yang memperberat serangan inkarserata atau strangulasi usus.
-Anjurkan diet atau suplemen tinggi serat dan masukkan cairan 2-3 liter perhari.
-Ajarkan mekanika tubuh yang tepat untuk bergerak dan mengangkat.

0 komentar:

By :
Free Blog Templates