PEMBICARAAN BUNDA & PUTRI KECILNYA

Sudah pulang kau rupanya Sayang, jangan lupa makan, Bunda sudah sediakan
di atas meja... makanlah agar kembali tenagamu, dan beristirahatlah untuk
menenangkan dirimu.

Sayang...,
andai saja kau dengarkan Bunda, untuk menerima pilihan Bunda sebagai
pendamping
hidupmu..., tentu kau tidak akan sekeras ini pada dirimu, tentu
akan ada seseorang yang memanjakan dan melindungimu... tapi kau selalu
katakan, sekarang bukan lagi jamannya siti nurbaya... saat perjodohan
masih diberlakukan... kau begitu penasaran ingin mencari cintamu sendiri.
bunda tunggu kau kenalkan cinta pilihan hatimu... namun tak jua kau
membawanya... Jangan kau terlalu memilih, karena tidak akan ada orang yang
sempurna...

Sayang...,
cobalah kau bersuami, maka akan kau rasakan cinta yang sebenarnya, saat
harus kau tahan egomu untuk membahagiakannya, saat kau rela bersusah payah
untuk melihatnya bahagia... bahkan kau ingin berkorban untuknya agar dia
selalu berbahagia... dan kau akan menemukan cinta sejatimu, saat kau
menjadi Ibu.... Sayang. Menjadi Ibu itu indah, saat kau dapat memberikan
apa pun, untuk anakmu... semuanya..., tanpa berharap untuk menerima
pengembalian darinya...
hanya ingin memberi... memberi... dan memberi.. untuk melihatnya
bahagia..., agar dapat melihat senyum selalu menghiasi bibirnya...,
seperti saat ini, Bunda melakukan semuanya untuk melihatmu bahagia.

Bunda sudah tua, Sayang...
ingin rasanya, saat Tuhan memanggil Bunda..., Bunda tau sudah ada
seseorang yang melindungimu, sehingga tidak akan ada beban diajukan bagi
Bunda nanti saat menghadap-Nya..., ketika pertanyaan tentang tanggung
jawab Bunda terhadap amanah yang dititipkan-Nya kepada Bunda, engkau....
salah satunya Sayang.....

Sesak nafas Bunda saat kau bertanya, "Bunda..., apakah Bunda merasa
terbebani dengan masih tinggalnya aku di sini? mengapa Bunda inginkan aku
keluar dari rumahmu?, sedangkan aku masih menginginkan belai kasihmu...,
adakah itu suatu kesalahan? bukankah BUnda pun telah merasakn cinta?
ijinkan aku merasakannya pula... dengan cinta yang Dia berikan..."

Sayang...,
Sungguh Bunda kan bahagia bisa selalu bersamamu, senantiasa
menyayangimu..., tak ada beban bagiku... sebagaimana aku tak pernah
menyalahkanmu atas rasa sakit yang sangat yang kau timbulkan saat kau
lahir ke dunia... itu bahkan membuat Bunda menjadi wanita yang sangat
berbahagia...

Sayang...,
umurmu telah cukup untuk memulai babak baru kehidupanmu, mengenal pribadi
lain selain dirimu, cobalah..., dengan mencoba mengenalnya kau bahkan
dapat lebih mengenali dirimu sendiri...

Sayang...,
laki-laki yang menjadi suamimu nanti, adalah pelindung bagimu sebagai
istrinya, karena Allah telah melebihkan sebagian laki-laki atas sebagian
perempuan, dan karena suamimu kelak akan memberikan nafkah dan hartanya.
Maka Sayang..., jadilah engkau perempuan dan istri yang shaleh, yang taat
kepada Allah dan menjaga diri ketika suamimu tdk ada, karena Allah telah
menjaga (mereka).

Bunda...,
apakah kewajiban suami terhadap istrinya hanya terbatas kepada memberikan
nafkah dan hartanya, sehingga jika ia berlebih hartanya dan telah lebih
dari cukup untuk menafkahi satu keluarga, suami dapat mencari istri yang
lain?

Sayang....,
suamimu nanti bukanlah sebagai lumbung harta, dimana kau dapat meminta
harta yang diusahakannya kapan saja kau mau, dia juga seorang khalifah di
bumi ini, yang harus membimbingmu dan anak-anakmu nanti. Seorang suami
diwajibkan untuk menggauli istrinya dengan baik dan berusaha untuk dapat
melindungi keluarganya, karena semua itu akan dimintai pertanggung
jawabannya dunia dan akhirat kelak oleh Dia Yang menguasai hari
pembalasan. Jika hanya harta & nafkah yang harus diberikan seorang suami
terhadap istrinya, Rosulullah tidak akan menikahkan sahabatnya yang sangat
miskin hartanya...., hanya dengan memberikan mas kawin berupa mengajarkan
beberapa ayat al-Qur'an yang dihafalnya kepada istrinya..., berarti
terdapat kebaikan & hikmah yang sangat besar di balk pernikahan itu,
Sayang...
bahkan Rosulullah melarang sahabatnya yang enggan menikah karena alasan
ingin 'menyerahkan dirinya' semata untuk 'beribadah' kepada Allah,
Bukankah Rosulullah itu suri teladan yang terbaik....?

Sayang..., ingatlah....
Barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan,
sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka
tidak dizalimi sedikit pun. Dan milik Allah lah apa yang ada di langit &
di bumi, dan (pengetahuan) Allah meliputi segala sesuatu.

Sungguh Sayang...,
tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya di
jamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat
penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).
Sungguh Allah telah memperhitungkan semuanya.... dengan sangat teliti.
mengapa engkau merasakan bersalah Sayang....?
mengapa engkau merasa dipersalahkan....??

Sayang..., jangan khawatir....
bukan hanya kau saja yang suka mempertanyakannya, bunda juga demikian...
bukankah para malaikat yang sudah dipastikan kepatuhan dan kesuciannya pun
pernah mempertanyakan tentang rencana-Nya saat menciptakan N. Adam AS...
dan Allah tidak murka...,
karena akal, ilmu dan hati adalah alat yang membantu kita menemukan
kebenaran.... InsyaAllah......

kemari Sayang....,
rebahkan kepalamu... biarkan Bunda belai rambutmu...
ingin Bunda berbagi satu demi satu padamu..., saat kau mulai melangkah
maju..., saat seseorang mempersuntingmu..., ingin Bunda mendampingimu
dalam setiap perubahan babak demi babak dalam hidupmu....
selama ini, Bunda menduga tidak ada baiknya mempelajari apa yang belum
engkau ketahui, selama engkau belum memanfaatkan apa yang telah engkau
ketahui. Ini seperti pengumpul kayu yang tidak mampu memikulnya, tetapi ia
menambah lagi kayu yang lain untuk dipikulnya...
tapi zaman berubah... dia berjalan begitu cepat... rupanya saat ini tiba
waktunya Bunda berbagi denganmu... semoga kau kan mengerti... jika tidak
sekarang... semoga suatu hari nanti...

0 komentar:

By :
Free Blog Templates