Toilet Training

Pengajaran  Penggunaan Toilet dalam Dekade
Di masa silam, pengajaran penggunaan toilet sering kali mengkhawatirkan, bahkan menakutkan bagi para orang tua. Pemikiran irntuk menghilangkan popok sering kali menjadi satu-satunya motiyasi orang tua. Pada tahun 1920-an, para ahli percaya bahwa bayi bisa dilatih untuk menggunakan toilet. Mereka mendorong para orang tua untuk memulai pengajaran penggunaan toilet pada bulan-bulan awal bahwa kebiasaan anak bisa dikondisikan oleh kemauan orang tua dan dengan teknik modifikasi kebiasaan.
Jika orang tua gagal untuk mengajari anak mereka sampai usia tertentu, mereka dianggap mengecewakan. Pendekatan yang kaku dan penuh tekanan ini yang membuat gagal dalam mempertimbangkan pandangan anak, sering kali membuat proses pembelajaran memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang diperlukan.
Pada tahun 1930-an, pengajaran penggunaan toilet sejak dini berlanjut menjadi norma di mana orang tua mencoba "untuk mengatur proses eliminasi anak mereka daripada mem-biarkan anak mereka menjadi penuntun. Bahkan, Pemerintah Federal mempromosikan pengajaran dini, membagikan pamflet "Pengajaran penggunaan toilet harus dimulai dari bulan ketiga dan selesai pada bulan kedelapan."
Ada beberapa alasan mengapa orang tua mengikuti rekomendasi para ahli tersebut. Pertama, orang tua meng-hormati pendapat para dokter dan ahli di bidangnya. Kedua, orang tua menyadari bahwa dengan pengajaran penggunaan toilet dini berarti mereka tidak perlu mencuci popok lagi,
Yang pada saat itu dilalakukan dengan tangan. Saat itu tidak ada pelayanan popok atau popok sekali pakai sehingga mereka kewalahan dengan popok-popok yang kotor. Orang tua (biasanya ibu) menghabiskan sebagian waktunya untuk mencuci popok dengan pencuci atau papan cuci agar dapat dipastikan ada cukup popok bersih untuk si bayi.
Pada Tahun 1940-an,sikap yang lebih santai mulai muncul ketika para dokter dan psikolog mulai takut bahwa peng­ajaran penggunaan toilet dini dapat mengarah pada masalah fisik dan emosi si anak di kemudian hari. Orang tua diperbolehkan untuk menunggu sampai anak mereka berusia setidaknya 9 bulan sebelum mulai pengajaran.
Pada tahun 1950-an, sikap lebih berubah ketika para psi­
kolog menyarankan orang tua untuk menunda pengajaran
penggunaan toilet sampai keterampilan fisik anak sudah lebih
berkembang. Ini biasanya untuk menunggu setelah tahun
pertama.
Pada tahun 1960-an, para psikolog, dokter, dan peneliti lainnya yang mempelajari perkembangan anak,mulai menyadari bahwa anak seharusnya menjadi penentu kapan pengajaran penggunaan toilet dimulai bukan orang tua maupun para ahli. Sebagai hasilnya, filosofi pengajaran penggunaan toilet mulai bergeser dari keinginan para orang tua untuk meniadakan popok ke arah pengenalan kesiapan anak. Para dokter anak mulai mendorong orang tua untuk menung­gu anak mereka menunjukkan tanda-tanda kesiapan yang biasanya terjadi pada usia 18-24 bulan
Tekanan Sosial
Selain pendapat para ahli, faktor-faktor sosial juga berperan dalam memotivasi orang tua untuk memulai pengajaran penggunaan toilet sebelum anak mereka siap. Kebanyakan orang tua tidak dapat menghindar untuk membandingkan anak mereka dengan anak lainnya. Orang tua sering kali merasa kecewa jika anak mereka tidak dapat berbuat sesuatu sedini atau sebaik anak lainnya. Kadang kala orang tua lupa bahwa membesarkan anak bukanlah persaingan dengan orang tua lainnya, meskipun sering kali terlihat demikian. Ada orang tua yang mungkin melihat kemampuan anak mereka sebagai cerminan dari keterampilan mengasuh mereka. Jika anak mereka tidak dapat mengejar perkembangan anak seusianya, orang tua merasa gagal. Banyak ketakutan dan keprihatinan seperti ini yang berlanjut sehingga menjadi masalah orang tua sampai sekarang.
Sekarang ini banyak orang tua merasa tertekan/untuk melakukan pengajaran secara dini atau pengajarari lebih cepat karena syarat pendaftaran taman kanak-kanak. Banyak taman kanak-kanak tidak menerima anak yang belum dapat menggunakan toilet, meskipun anak tersebut siap di aspek-aspek lainnya. Staf pengajar mungkin tidak mau berurusan dengan popok atau mungkin taman kanak-kanak tersebut tidak mempunyai izin untuk melakukannya. Jika pengajaran penggunaan toiiet diburu-buru, seorang anak mungkin akan sering mengalami kecelakaan, yang akan menyebabkan rasa malu dan kemunduran.
Tip   Cepat
Hati-hati jangan terlalu memaksa anak. Saya ingat saat meng-habiskan waktu yang lama di kamar mandi dan mengatakan, "Waktunya ke pispot!" ketika anak laki-laki kami duduk di toilet. Siiatu saat dia berkali-kali mengatakan, "Tidak! Saya mau jungkir balik!" Setelah maju mundur untuk beberapa menit, saya akhir-nya menyerah dan menaruhnya di tub. Beberapa menit kemudian dia naik ke atas dan duduk di pispot dengan sendirinya bahkan menyiram toiletnya. Dia benar-benar bisa menjadi pemberontak.
—Esther. S.
Masuk ke Abad 21: Metode yang Beragam
Pada era tahun 70-an dan 80-an, lebih banyak ibu yang mulai bekerja di luar rumah dan menyingkapi pengajaran penggunaan toilet menjadi lebih santai lagi. Banyak buku yang merekomendasikan untuk menunggu sampai anak berusia dua tahun atau lebih. Namun demikian, tiap buku menawarkan metode-metode pengajaran yang berbeda-beda, tidak ada yang mempertimbangkan keadaan unik tiap anak dan perbedaan masing-masing individu.
Ketika sekarang banyak buku pengajaran penggunaan toilet yang menjanjikan keberhasilan, metodologi dan dasar pemikiran mereka sering kali masih kurang sempUrna. Beberapa filosofi mungkin masih kaku dan penuh tekanan, informasi yang diberikan juga sering kali tidak akurat. Metode seperti itu sering kali menimbulkan harapan palsu untuk orang tua dan meningkatkan stres pada pengajaran peng­gunaan toilet.

Metode 24 Jam
Pendekatan trendi ini kedengarannya menjanjikan untuk membuat anak Anda dapat menggunakan toilet dalam satu hari. Meskipun demikian, kebanyakan dari orang tua yang sudah mencoba metode ini tahu bahwa hampir tidak mungkin untuk melatih seorang anak dalam waktu satu hari. Dengan mengusahakan hal tersebut sering kali menyebabkan frustrasi dan kecewa, baik untuk si anak maupun orang tuanya. Anak kecil punya rentang perhatian yang pendek, mereka butuh waktu yang banyak dan pengulangan untuk berlatih kete-rampilan dalam masa perkembangannya. Metode yang di-percepat menimbulkan tekanan yang tidak perlu dan sering berakhir dengan kegagalan.

Metode Pilihan Ganda
Buku populer lainnya yang beredar di pasaran menyuguh-kan kepada orang tua beberapa
pendekatan pengajaran peng­gunaan toilet: "Pendekatan Kesiapan","Pendekatan
Dini","Pendekatan Cepat", dan "Pendekatan Intens". Dengan banyak-nya pilihan
ini,orang tua sering kali menjadi bingung pende­katan mana yang lebih baik untuk anak
mereka. Mereka mungkin menemukan informasi yang saling bertolak belakang dan
nasihat yang berlebihan.

Metode buku gambar
Beberapa buku bergambar juga tersedia untuk membantu anak-  anak belajar menggunakan toilet. Buku bergambar baik untuk membuat anak bersemangat menggunakan toilet, tetapi buku-buku tersebut kurang memberikan nasihat dan informasi   untuk   mem­bantu orang tua melatih anak mereka. Ini juga berlaku untuk video-video serupa di pasaran.
Tips cepat
Ketika memutuskan anak laki-laki saya berlatih menggunakan toilet, saya berusaha mencoba metode demi metode. Tidak ada yang berhasil. Saya mulai benar-benar frustrasi. Kemudian teman saya memberitahu tentang metode pengajaran yang bebas stres. Hal pertama yang saya pelajari adalah anak saya belum siap. Jadi, saya mundur dan menunggu dia untuk menunjukkan tanda-tanda nyata bahwa ia ingin menggunakan toilet. Ketika akhirnya ia melakukan hal tersebut, semuanya terasa berjalan sesuai tempatnya. Benar-benar berbeda.
—Connie P.
Penelitian  Terbaru
Dr. T. Berry Brazelton percaya bahwa pengajaran dini adalah tidak lebih dari mengantisipasi refleks pengeluaran urine atau feses bayi pada waktu yang tepat. Orang tua mungkin berpikir bahwa anak mereka mengendalikan kandung kemih atau usus besarnya, tetapi mungkin ini bukan masalah. Dr. Brazelton merasa bahwa pengajaran penggunaan toilet sebaiknya di-tunda sampai tahun kedua atau awal tahun ketiga, ketika balita secara konsisten menyadari sinyal dari dubur atau kandung kemih yang penuh dan bisa menunggu dia sampai di toilet sebelum mengendurkan otot-ototnya.
Balita yang berusia 2 tahun juga lebih siap secara kognitif, psikologis, sosial, dan emosional untuk pengajaran peng­gunaan toilet. Peneliti mengindikasikan bahwa orang tua yang menunda pengajaran penggunaan toilet setelah ulang tahun kedua biasanya sukses dalam empat bulan. Statistik menunjukkan bahwa 90% dari anak-anak antara usia 24-30 bulan berhasil diajari menggunakan toilet, dengan rata-rata usia 27-28 bulan. Delapan puluh persen dari anak-anak mendapatkan kesuksesan tidak mengompol di malam hari antara usia 30 dan 42 bulan, dengan rata-rata usia 33 bulan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memulai lebih awal sering memperpanjang proses dan membuatnya stres. Data statistik menunjukkan bahwa 50% dari anak-anak yang mulai diajari penggunaan toilet pada usia 18 bulan 4 atau lebih. awal tidak mencapai penguasaan yang handal sampai 36 bulan atau lebih. Pengajaran dini bisa juga menyebabkan masalah jangka panjang seperti sembelit, ngompol, dan rasa j bersalah. Dengan memaksa anak yang tidak siap mengakibat-kan adu kekuatan yang tidak perlu. Seorang anak bisa menjadi frustrasi, marah, benci, dan menyebabkan kemunduran yang besar dalam proses tersebut.
Pada kajian pengajaran penggunaan toilet yang dipresen-tasikan di Pertemuan Tahunan Masyarakat Akademis Dokter
Anak pada tahun 1999para ahli mengidentifikasikan 3 tahapan penting dalam proses pengajaran penggunaan toilet.
1. Mengenali kapan kesiapan anak untuk memulai penga­jaran penggunaan toilet.       
2. Pindah dari popok ke celana latih atau ke popok sekali pakai
3. Mengajari anak dengan teknik yang sudah terbukti
Dalam kajian ini, peneliti menanyakan 267 orang tua yang mempunyai anak berusia 15-42 bulan mengenai beberapa masalah pengajaran penggunaan toilet. Hasil kajian menun-jukkan bahwa kebanyakan orang tua memulai pengajaran penggunaan toilet ketika anak mereka menunjukkan tanda-tartda kesiapan, seperti tetap kering selama tidur, tertarik pada toilet, dan dapat mengikuti perintah sederhana. Orang tua sering menggunakan dukungan positif, pujian, dan pe-ngingat selama proses pengajaran penggunaan toilet. Mereka juga membuat agar kursi pispot mudah dicapai. Selain itu, kebanyakan orang tua menggunakan nada suara yang tegas namun ramah untuk memberi semangat kepada anak mereka untuk menjadi "anak besar".
Meskipun kajian melaporkan terdapat variasi yang besar dalam lamanya waktu pengajaran, pada umumnya anak-anak (64%) berada di grup lamban atau sedang, yang berarti bahwa pengajaran membutuhkan waktu yang lebih lama daripada rata-rata. Durasi rata-rata dari pengajaran penggunaan toilet adalah 8-10 bulan termasuk berhenti dan mulai lagi.
Ada beberapa perbedaan kecil antara anak laki-laki dan anak perempuan. Rata-rata anak perempuan dilatih di bawah usia 3 tahun lebih dini dibandingkan anak laki-laki, sedangkan anak laki-laki pada usia 3 tahun 3 bulan. Menurut kajian, faktor-faktor seperti taman kanak-kanak, orang tua yang bekerja di luar rumah, jumlah saudara kandung, atau status perkawinan tidak mempunyai pengaruh pada kecepatan pengajaran penggunaan toilet.
Berdasarkan kajian lain, 4% dari anak-anak diajari di usia 2 tahun, 60 % di usia 3 tahun, dan hanya 2 % yang tidak dilatih pada tahun ke-4. indikasi ini menegaskan bahwa kebanyakan anak – anak belajar menggunakan toilet antara usia 2 dan 3 tahun.

Tip   Cepat
Ketika anak laki-laki saya berusia 3 tahun dan masih menggunakan popok, saya benar-benar khawatir kalau dia tidak akan pernah menggunakan toilet. Semua teman-temannya sudah memakai celana anak besar dan menggunakan toilet secara teratur, tetapi anak saya sepertinya tidak peduli. Akhirnya, saya baca sebuah artikel bahwa banyak anak-anak masih menggunakan popok pada usia 3 dan ini normal! Ini membuat saya merasa sangat lebih baik. Saya berpikir ketika saya mulai santai, dia mulai menunjukkan perhatian lebih pada toilet.
—Melanie E.
Bagaimana Orang Tua Sekarang Melihat Pengajaran  Penggunaan Toilet?
Melihat hasil kajian baru-baru ini tentang. sikap Orang tua
terhadap pengajaran penggunaan toilet menunjukkan adanya perubahan yang terjadi selama dekade-dekade sebelumnya.
Hasil kajian juga banyak memberi tahu kita tentang apa yang orang tua pikirkan dan rasakan tentang proses tersebut.
Bagaimana Orang Tua Sekarang Membandingkan dengan Orang Tua Mereka tentang Pengajaran Penggunaan Toilet?
Kebanyakan orang tua (60%) menggunakan teknik yang sama dengan orang tua mereka, sedangkan 40% berpandangan yang berbeda tentang pengajaran penggunaan toilet.

  Kapan Orang Tua pada Umumnya Mengajari Anak Mereka?
Kurang lebih setengah dari orang tua memulai pengajaran penggunaan toilet ketika anak mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan. Sekitar seperempat memulai proses ketika anak mereka menginjak usia tertentu. Kurang dari 5 % menggunakan faktor, seperti batas akhir pendaftaran iaman kanak-kanak, adik bayi yang baru, atau tekanan dari ieman sebaya untuk memulai pengajaran penggunaan toilet.
  Pada Usia Berapa pada Umumnya Pengajaran Penggunaan Toilet Dimulai?
Tiga puluh satu persen orang tua memulai pengajaran ketika anak mereka berusia 18-22 bulan. Dua puluh tujuh persen mulai di usia 23-27 bulan dan 16% di usia 28-32 bulan. Dua puluh dua persen mulai bulan ke-32 ke atas.
 Tanda Apa yang Paling Umum Menunjukkan Kesiapan?
Dua puluh delapan persen orang tua mengatakan bahwa ninat anak mereka pada toilet adalah waktu dimulainya proses itu. Dua puluh lima persen melaporkan proses dimulai Cari keengganan anak untuk menjadi basah atau kotor. Sembilan Ibelas persen mengatakan proses tersebut diawali ketika anak mereka mulai berkata-kata menggunakan bahasa gerakan tubuh, atau ekspresi muka. Delapan belas persen melaporkan bahwa teinginan anak mereka untuk menggunakan celana anak besar adalah faktor yang memotivasi.
   Siapa yang Memulai Pengajaran Penggunaan
Toilet?
Lebih dari setengah orang tua melaporkan bahwa mereka memulai proses tersebut bersama anak mereka. Hanya 14% orang tua yang memulainya sendiri. Sedangkan 28% me­laporkan bahwa si anak yang memulainya.

   Tanda Apa yang Paling Umum Menunjukkan Komitmen pada Pengajaran Penggunaan Toilet?
Bagi kebanyakan orang tua (46%), membeli dan mencoba kursi pispot yang baru adalah tanda resmi pertama bahwa anak mereka berkomitmen untuk pengajaran penggunaan toilet. Dua puluh delapan persen mengatakan bahwa itu ketika anak mereka menggunakan popok atau kain transisi. Sekitar 10% mengatakan bahwa membaca buku bergambar tentang pengajaran pengunaan toilet pada anak mereka menandakan komitmen pada pengajaran penggunaan toilet.
Jenis Toilet Apa yang Lebih Disukai Anak-Anak?
 Tiga puluh enam persen dari anak-anak memilih pispot berukuran anak. Dua puluh    enam persen memilih toilet standar, 24%n\emilih tempat duduk yang dapat diatur, dan sisanya memilih beberapa kombinasi. Kebanyakan anak suka kursi yang seukuran dengan mereka yang berhiaskan stiker.
Kata-Kata Apa yang Paling Umum Digunakan Saat Pengajaran Penggunaan Toilet?
Saat buang air kecil, hampir setengah dari anak-anak suka menggunakan kata pipis, 22% menggunakan kata ke pispot, 18% menggunakan kata pis, 4% menggunakan geli. Untuk buang air besar, sekitar sepertiga menggunakan pupup, seper-tiga lainnya menggunakan pup. Ca-ca dipilih kurang dari 10%, sedangkan sisanya menggunakan kata spesial buatan sendiri.
Ganjaran Apa yang Paling Baik?
Setengah dari orang tua menggunakan pujian ketika mem-bantu anak mereka belajar menggunakan toilet. Lima belas persen menggunakan permen, 9% menggunakan hak-hak istimewa, 7% menggunakan mainan, 2% memakai uang, dan sisanya memberikan hadiah lainnya.

Apa Ketakutan Anak yang Paling Umum Tentang Pengajaran Penggunaan Toilet?
Ketakutan pada toilet buat anak-anak adalah sangat nyata. Tiga puluh lima persen takut jatuh ke toilet, 14% tidak suka pemikiran untuk mengeluarkan dan meninggalkan benda dari tubuh mereka, dan 6% takut pembilasan toilet. Sisanya bervariasi.

Apa Perbedaan Antara Anak Laki-Laki dan Perempuan?
Tujuh puluh lima persen orang tua merasa anak perempuan lebih mudah diajari, sedangkan 25% lainnya merasa anak laki-laki lebih mudah diajari. Untuk gaya, debat mengenai gaya duduk dan berdiri terbagi. Lima puluh persen lebih sedikit dari anak laki-laki memilih gaya duduk, sedang sedikit di bawah setengah suka berdiri. Hampir setengah anak perempuan mencoba berdiri minimal sekali.
   Seberapa Sering Anak-Anak Mengalami Kemunduran Setelah Memulai Pengajaran Penggunaan Toilet?
Seperempat anak-anak yang mulai pengajaran penggunaan toilet tidak kembali ke popok. Empat puluh lima persen meng-5unakan popok lagi untuk waktu singkat, 17% harus me­mulai proses lagi minimal sekali, 17% harus memulai lagi setelah lebih dari dua kali, dan 35% harus memulai lagi setelah berkali-kali sehingga orang tua tidak lagi menghitung! Kebanyakan orang tua (84%) mengalami kemunduran di rengajaran penggunaan toilet, biasanya karena si anak kehilangan minat (sekitar 57%). Lebih dari setengah dari anak-anak mengalami kecelakaan yang disengaja selama proses.

Apa Masalah Pengajaran Penggunaan Toilet yang Paling Besar?
Tiga puluh satu persen orang tua melaporkan bahwa me-lakukan perjalanan adalah gangguan terbesar pada penga­jaran penggunaan toilet. Dua puluh enam persen mengatakan bahwa malam hari adalah masalah terbesar. Dua puluh satu persen melaporkan bahwa berbelanja adalah masalah utama, sisanya menyebutkan persoalan seperti syarat taman kanak-kanak dan kunjungan teman siang hari.
Apa yang Dirasakan Orang Tua Ketika Akhirnya Si Anak Menyelesaikan Pengajaran Penggunaan Toilet?
Empat puluh persen dari orang tua bangga bahwa anaknya mengambil langkah yang besar untuk mandiri. Tiga puluh empat persen lega bahwa proses telah selesai. Dua puluh enam persen mempunyai perasaan yang bercampur tentang kenyataan bahwa anak mereka bukan seorang bayi lagi.
Tip   Cepat
Bagi saya, pengajaran penggunaan toilet adalah bukan hanya tentang melatih anak saya, tetapi juga melatih saya. Jordan berusia 3 tahun dan masih memakai popok, dengan hari pertama taman kanak-kanak nampak di depan. Saya mencoba beberapa waktu untuk membuatnya berlatih, tapi dia tetap saja mengalami kecelakaan. Saya sudah mencapai titik panik. Ketika hari pertama taman kanak-kanak datang, saya menjadi berani dan membawanya ke sekolah dengan celana anak besar. Dari saat itu tidak ada ke- celakaan lagi! Tapi ketakutan tentang hari pertama akan tetap hidup bersama saya selamanya.

—Lanneau G
PERSIAPAN

Alasan yang Baik untuk Memulai /  Pengajaran  Penggunaan Toilet
Selain dari yang sudah jelas (tidak ada popok, tidak terlalu berantakan), Anda tentu ingin memeriksa motivasi Anda untuk pengajaran penggunaan toilet anak Anda pada suatu waktu tertentu. Di bawah ini adalah beberapa alasan yang bagus untuk memulai, segera sesudah anak Anda siap.

Mandiri
Anda ingin membantu perkembangan otonomi anak Anda \ sehingga akhirnya dia akan menjadi manusia yang mandiri.

Percaya Diri
Anda ingin anak Anda merasa nyaman dengan dirinya } dengan meningkatkan   kompetensi dan percaya dirinya.

Kerja Tim
Anda ingin pendekatan pengajaran penggunaan toilet sebagai tim dan bekerja bersama untuk membantu anak Anda men-apai tonggak bersejarah yang penting ini.

Alasan yang Tidak Begitu Baik untuk Memulai Pengajaran Penggunaan Toilet
orang tua dihadapkan pada tekanan yang berat untuk pengajaran penggunaan toilet. Namun demikian, terbaik adalah jangan sampai tekanan ini mendikte waktu pengajaran.
Tekanan Teman Sebaya
Jangan biarkan keluarga dan teman menekan Anda agar ra mengajari penggunaan toilet pada anak Anda. Ke-tersebut seharusnya dibuat oleh Anda dan anak tadar bukan orang lain.
Masuk Kelompok Bermain
Jita anak Anda belum dapat meninggalkan popok, Anda men-i*pat sedikit masalah. Taman kanak-kanak bisa menunggu. D» kin pihak, jika Anda berpikir anak Anda sudah siap dan .Anda ingin memasukkan dia ke kelompok bermain, mungkin ving dia butuhkan hanyalah sedikit dorongan.
Menantikan Bayi Lain
Jangan mencoba untuk memaksa pengajaran penggunaan toilet karena Anda hamil. Jika anak Anda tidak siap, itu adak akan terjadi. Akan sangat baik untuk mempunyai satu arak dengan popok pada satu waktu, tetapi Anda akan sampai di sana pada akhirnya. Lagi pula, anak yang tidak irajari dengan baik, pada saat bayi baru muncul sering kali jali lagi ke popok. Jadi, bersabarlah.


Menjadi Orang Tua Super
Kemampuan anak Anda dalam menggunakan toilet bukan merupakan cerminan kemampuan merawat anak. Itu adalah masalah kesiapan anak, bukan keahlian merawat.

Biaya popok
Setiap orang tua akan senang menghilangkan popok dari daftar belanja. Akan tetapi, jika anak Anda belum siap, Anda mungkin akan memperlama proses itu, yang hanya akan menambah biaya popok.
Tekhnik yang Tidak Berhasil
Beberapa teknik bukanTiahya tldak efektif, tetapi juga berpo-tensi membahayakan jiwa dan rasa percaya diri anak.
Memaksa
Mencoba untuk membuat anak Anda menggunakan toilet ketika dia tidak siap hanya menimbulkan rontaa,tangisan,dan kemarahan. Bahkan bisa menyebabkan masalah fisik,seperti sembelit.
Mempermalukan
Anak – Anak yang dipermalukan dalam penggunaan toilet mungkin  dapat mengalami masalah saat pemakaian toilet di kemudian hari, tidak hanya rasa bersalah, tingkah laku anti sosial juga rasa percaya diri yang rendah. Jangan memanggil nama anak, menggunakan bahasa yang negatif, mengolok - olok. menyebut dia bodoh jika dia tidak menggunakan toilet.
Memukul
Hukuman badan mungkin terlihat mengubah tingkah laku anak dalam jangka pendek, tetapi efeknya biasanya hanya snnentara. Lagipula, memukul bisa menyebabkan rasa percaya diri yang rendah dan kemunduran. Yang terbaik adalah maenggunakan penguatan positif, seperti pujian dan penghargaan.
Duduk untuk Waktu yang Lama
Anda membuat anak Anda duduk di toilet untuk waktu yang lama dapat membuatnya membenci toilet dan ingin trenghindari penggunaannya. Anak Anda mungkin menjadi bosan, gelisah, ngambek, dan tidak mau bekerja sama, dan dia mungkin mulai merusak usaha Anda dengan mengompol di celana sebelum Anda berkesempatan untuk menaruhnya di toilet.
AirMengalir
Air yang mengalir adalah teknik psikologis yang mungkin berhasil untuk orang yang lebih tua sebagai respons terlatih, tetapi suara air tidak berhasil untuk anak yang lebih kecil. Anda hanya akan menghabiskan air saja.
Tip Cepat
Jangan Memaksa anak anda menggunakan toilet terlalu dini. Anak kami yang berusia tiga tahun memberitahukan kapan dia siap, dan kami mengalami sedikit sekali kesalahan atau kemuduran. Kami membeli pispot seukuran anak, menerangkan, dan menuggu smapai dia mau menggunakannya. Seorang anak mempunyai keinginan kuat untuk menjadi, seperti ibu dan ayahnya.
-          Kristin G.
BAB 3
TANDA KESIAPAN ANAK
Selama bertahun-tahun, para ahli anak telah mengubah pendapat mereka mengenai waktu yang tepat untuk mengajari menggunakan toilet. Jadi, kapan kita tahu waktunya memulai? Ketika ibu Anda mengingatkan Anda, saat dia mengajari anaknya di usia satu tahun? Ketika anak Anda mulai masuk kelompok bermain maka saat itil mereka membutuhkan pengajaran  penggunaan   toilet?Ketika Anda sadar Anda telah mengganti lima ribu popok?
Meskipun kebanyakan para ahli setuju bahwa dengan rereajari anak-anak sebelum usia dua tahun tidak dianjur-i-ir tetapi tidak ada usia yang tepat bagi setiap anak-anak. Mayoritas anak-anak memperlihatkan kesiapannya di usia jntara 18 bulan dan tiga tahun, bergantung pada tingkat iedewasaan dan kesiapan anak. Di sekitar usia ini, Anda harus melihat tanda-tanda yang.khusus bahwa anak Anda siap diajarkan.
Kesiapan bukan hanya bergantung pada tingkat kede-wasaan pribadi anak, tetapi juga pada minat dan temperamen. 15ka anak Anda belum siap, mencoba memaksanya belajar S hanya membuat anak menentang dan memberontak. Jika Anda membiarkan anak yang berinisiatif tanpa paksaan, pengalaman ini akan menjadi sesuatu yang positif dan tidak penuh tekanan.
Tip   Cepat
Seorang anak di kelompok bermain saya yang berusia tiga setengah tahun memperlihatkan tanda-tanda bahwa ia hams menggunakan pispot. Suatu hari saya bertanya padanya apakah dia sedang
Melakukan ’tarian pipis’ dan dia menjawab tidak saya hanya menenangkan diri." Setelah beberapa menit menari, cH sadar bahwa ia harus menggunakan pispot. Dia hanya diingatkan sedikit untuk memancing kesadarannya
—Manon J.
Biarkan Anak Anda yang Berinisiatif
Bagaimana cara Anda membantu anak Anda untul mimpin pengajaran penggunaan toilet?
Pertama Adalah Kesadaran
Anda dapat memulai dengan melihat tiga tingkat umum kesadaran :
1.     Sudah basah, anak   sadar bahwa ia sudah basah popoknya basah.
2.     Sedang basah, anak sadar bahwa ia sedang basah membasahi popoknya.
3.     Akan basah, anak sadar bahwa ia akan basah atau r basahi popoknya.
Aturan umumnya, semakin tinggi tingkat kesadaran ai semakin siap anak diajari. Kalau Anda sudah mengi tingkat kesadaran anak, langkah selanjutnya adalah me tanda kesiapan anak yang lebih rinci secara fisik, mental, perkembangan jiwa-sosial-emosional.
Tahap Perkembangan
Ada tiga hal utama dalam perkembangan anak : fisik, mental, dan jiwa-sosial-emosional. Anak Anda harus siap dalarr. hal tersebut agar berhasil dalam pelajaran menggunaj toilet. Jika Anda mempelajari tanda-tanda dari anak An yang biasa anak tunjukkan, pengajaran penggunaan to akan berjalan lancar. Siaplah membimbing anak, memotiv dan memberi dukungan positif untuk membantunya menyi saikan pelajaran penting ini, dan biarkan dia tahu bahwa Anda yakin dia akan melakukannya. Mungkin ada suatu hari mana Anda berpikir dia tidak akan siap, tetapi sadarlah bahwa dia akan belajar bila waktunya tiba.
Tip   Cepat
Ketika saya kehilangan semangat ketika saya mengajari anak menggunakan toilet, saya ingat pesan ibu saya ketika saya diajari jariggunakan toilet: "Saya pikir kamu TIDAK AKAN pernah k^as dari popok. Kamu tidak pernah terlihat siap atau tertarik. D»m lihat dirimu sekarang bebas popok!" Tetaplah melihat dari sssi baik dan tenang.
—Betty C.
Tanda Kesiapan Fisik
Salah satu cara uruuk mengetahui anak Anda siap diajari menggunakan toilet adalah melihat kelakuan dan kemam-ruan fisiknya. Berikut adalah daftar kemampuan fisik dasar rang diperlukan untuk pengalaman yang berhasil.
Keterampilan Motorik Kasar
Anak Anda dapat menggunakan tangan dan kakinya untuk menaiki dan menuruni toilet besar dengan menggunakan bangku kecil atau ia bisa duduk dengan nyaman di kursi pispot.
Pola Buang Air
Pola buang air besar anak mulai menjadi rutin dan dapat diprediksi, dan dia dapat tetap kering untuk waktu yang lebih lama di siang hari.
Keterampilan Manual
Anak dapat menarik celananya ke atas atau ke bawah dengan sedikit bantuan atau bahkan tanpa bantuan.

Tip   Cepat
Anak saya mempunyai kendali motorik halus yang sangat baik untuk anak seusianya. Dia dapatmelakukan tugas yang sulit dengan sangat baik menggunakan tangan dan jarinya, seperti mewarnai dan bermain puzzle. Akan tetapi, kendali motox kasarnya sangat lemah. Dia lebih memilih duduk diam dan bermi daripada memanjat, berlari dan melompat. Saya sadar dia butuh dorongan untuk mengembangkan kemampuan otot besarnya. ]adi kami   memulai  dengan   membiarkan   dia   mengganti  pakai bonekanya, di mana dia mahir melakukannya. Setelah itu saya mendorongnya untuk menurunkan dan menaikkan celananya Setelah beberapa waktu dia mulai terbiasa. Itu akan sangat membantu ketika hams menggunakan pispot.
                                                                                      -Gail P.
Tanda Kesiapan Kognitif
Banyak tanda kesiapan yang hampir tidak kentara yang lihat jelas dalam cara anak Anda berpikir dan berkomunikasi
Kesadaran Sensorik
Anak Anda sepertinya tahu kapan ia buang air kecil atau besar atau sensitif saat basah atau kotor.
Rentang Perhatian yang Baik
Anak Anda dapat fokus di tugasnya dalam beberapa menit dalam satu waktu.

Kemampuan Mengikuti Petunjuk yang Sederhana
Anak Anda dapat mengerti dan mengikuti petunjuk yang mudah seperti, "Tolong turunkan celanamu dan duduk di pispot"

Keterampilan Berkomunikasi
Anak Anda dapat berbicara dengan caranya sendiri bahwa ia buang air kecil atau buang air besar atau ia harus meng-san toilet. Ia dapat gunakan kata seperti "Saya pipis" atau gerakan dengan cara menarik celananya atau sesuatu serupa.

Memahami Istilah
Anda mengerti bahasa yang digunakan dalam peng-toilet dan untuk menjelaskan bagian tubunnya.

Memahami Konsep Penggunaan Toilet
Anak Anda tahu apa kegunaan toilet.

Ketidaksukaan akan Basah
Anak Anda tidak suka dalam keadaan basah atau kotor dan celananya ingin diganti

Tip   Cepat
saya terlambat berbicara karena penyakit telinga. la tidak u cerewet, tetapi sangat baik dalam gerakan tubuh. Ia mem-mku saat ingin menggunakan pispot dengan menunjuk ke
arah pispot dan menurunkan celananya. Akhirnya, dia dapat meng-gunakan kata itu, tetapi dengan gerakan tubuh menolongnya dan frustrasi sampai dia benar-benar dapat berbicara. Saya menye-matlgati orang tua untuk mengajari bayinya gerakan yang mudah untuk menolongnya berkomunikasi dan membantu dalam perketn-bangan bahasa.
—Chris S.
Jiwa-Sosial-Emosional Tanda dari Kesiapan
Akhirnya, amati tanda yang menyatakan anak Anda mem-punyai perasaan akan dirinya, kesadaran bersosialisasi, dan secara emosional siap untuk pengajaran penggunaan toilet.
Kesadaran Diri
Anak Anda memperlihatkan kesadaran akan dirinya dengan mengatakan "saya" atau "milikku" sambil menunjukkan mainannya dan memperlihatkan rasa bangga atas apa yang dia capai.
Keingintahuan Akan Toilet
Anak Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai peng­ajaran penggunaan toilet dan tertarik untuk melihat orang lain menggunakan toilet.
Kemampuan Meniru Orang Menggunakan Toilet
Anak Anda meniru orang tuanya atau orang lain dengan duduk di toilet kecil dan berpura-pura menggunakannya.
Kestabilan Emosi
Anak Anda kebanyakan di luar tahap "negatif" dalam per-kembangan. Dia juga tidak mengalami kejadian yang membuatnya trauma seperti membiasakan diri dengan bayi baru, rumah baru, atau perceraian.
Senang Dipuji
Anak Anda ingin menyenangkan orang, dia berseri-seri saat dipuji, dan dia suka akan keberhasilan.
Ingin Cepat Besar
Anak Anda lebih tertarik menggunakan celana latih atau hna dalam daripada popok, dan
dia tahu dia bukan bayi lagi.
Kemampuan Bermain dengan Imajinasi
Anda suka berimajinasi bermain dengan hewan-hewan isoneka yang menggunakan toilet dan ia mengerti pera-i dasamya.
Tip   Cepat
Anak  saya ingin mengunakan celana anak dewasa, sehingga dia belajar sendiri dalam menggunakan toilet. Tentu saja, akan membantu  jika mempunyai dua kakak laki-laki sebagai panutan. Saya yakin dia t tentu ingin seperti kakak-kakaknya! Jika Anda tidak memilikinya, sepupu, atau anak tetangga dapat bermain dengan mask Anda dan menunjukkan cara menggunakan pispot, cobalah mencari cara lain seperti kelompok bermain, teman bermain, penitipan anak, dan prasekolah.
—Mary W.
Tanda Bahwa Anak Belum Siap
Meskipun anak Anda mungkin menunjukkan beberapa tanda itesiapan, dia mungkin menunjukkan pada Anda tanda yang rrenvatakan bahwa dia sesungguhnya belum siap.
Kurang Tahu
Anak Anda terlihat lupa bahwa dia sudah basah atau kotor, itau dia terlihat tidak merasakan saat dia buang air kecil atau besar.
Kehilangan Minat
Anak Anda tidak terlihat tertarik pada popoknya, kursi pispot Inlet, atau apapun yang berhubungan dengan penggunaan roilet.

Sering Buang Air Kecil
Anak Anda membasahi popoknya setiap satu atau dua selama satu hari. (Kemungkinan dia belum siap menahi pipisnya lebih lama untuk berhasil dalam pelatihan toilet)
Resistensi
Anak Anda menolak usaha Anda untuk mengajaknya mi gunakan toilet, dengan kata-kata, marah, menangis, atau melarikan diri.
Negativitas
Anak Anda masih berada di tahap "negatif" dalam pe kembangan (sebagian orang mengatakan "dua hal buruk Para ahli menganggap bahwa ini adalah tahap positif mana anak menyatakan kebebasannya
Stres
Anak Anda mengalami kejadian yang penuh tekanan, set bayi yang baru lahir, pindah ke rumah baru, perubahan tempat penitipan anak, kematian dalam keluarga, dan terusnya.
Ketidakmampuan
Anak Anda memiliki ketidakmampuan, seperti perkembanga yang terlambat atau cacat fisik sehingga proses tertunc (Lihat halaman 24-25).
Tip   Cepat
Saudara ipar perempuan saya memiliki bayi laki-laki setahii sebelum saya. Dia mengatakan bahwa dia mengajari anaknya makai pispot diakhir satu tahun anaknya. Jadi, tentu saja sa bersaing dengannya. Akan tetapi, saya benar-benar gagal. Lei dan histeris, saya pergi ke dokter dan bertanya apa yang salat Dia hanya tertawa dan mengatakan pada saya bahwa bayi ipar saya bukan benar – benar terlatih memakai toilet di usia satu tahun. Bayi tersebut memiliki kebiasaan pembuangan yang rutin setiap pagi dan ibunya dapat meletakkannya di toilet pada saat yang tepat, yang membuatnya berpikir bahwa ananknya sudah terlatih.

0 komentar:

By :
Free Blog Templates