1.     PENGERTIAN
Abor-tus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar (FK UNPAD, Obstetri Patologi, Bandung: bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD).
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram 
(Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, hlm: 260 FKUI Jakarta: Media Aesculapius).Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau berat janin kurang dari 1.000 gram. ( Junaidi,Purnawan 1982 Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, h1m:260 FKUI Jakarta: Media. Aesculapius).
2.     ETIOLOGI
Peryebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
a.    Faktor pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan pertumbuahan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil kosepsi dapat terjadi karena: 
1)    Faktor kromosom.
-          Gangguan terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk kromosorn seks.
2)    Faktor lingkungan endometritum.
-          Endometrium belurn siap untuk menerima implasi hasil konsepsi. 
-          Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan.
3)    Pengaruh luar
-          Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi.
-          Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
b.    Kelainan pada plasenta
1)    Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat berfungsi.
2)    Gangguan pembuluh darah palsenta, diantaranya pada diabetes melitus. 
3)    Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta sehingga menimbulkan keguguran.
c.    Penyakit ibu
Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta:
1)    Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis.
2)    Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi retroplasenter.
3)     Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit diabetes melitus.
d.    Kelainan yang terdapat dalam rahim
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi pada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum.
3.   MANIFESTASI KLINIS
a.    Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
b.    Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
c.    Pendarahan pervaginam, mungkin disertai hasil konsepsi.
d.    Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.
e.    Pemeriksaan ginekologis.
1)    Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam
2)    Inspeksi perdarahan pada kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup.
3)    Colok vagina porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri.
4.     PATOFLOW
Terlampir
Terlampir
5.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Keguguran atau abortus yang dibahas adalah yang terjadi spontan dan bukan keguguran buatan. Dugaan keguguran diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut:
-          Terdapat keterlambatan datang bulan.
-          Terjadi perdarahan.
-          Disertai sakit perut.
-          Dapat diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi.
-          Pemeriksaan hasil tes hamil dapat masih positif atau sudah negatif.
Hasil pemeriksaan fisik terhadap penderita bervariasi:
a.    Pemeriksaan fisik berfariasi tergantung jumlah perdarahannya.
b.    Pemeriksaan tinggi fundus uteri:
1)    Tinggi dan besarnya tetap dan sesuai dengan umur kehamilan.
2)    Tinggi dan besamya sudah rnengecil.
3)    Fundus uteri tidak teraba diatas simfisis. 
c.    Pemeriksaan dalam:
1.    Servik uteri masih tertutup.
2.    Servik sudah terbuka dan dapat diraba ketuban dan hasil konsepsi dalam kavum uteri atau kanalis servikalis.
3.    Besarnya rahim (uterus) telah mengecil.
4.    Kensitensinya lunak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat ditetapkan diagnosis klinik keguguran (abortus): 
-          Abortus imminen
-          Abotus insipien
-          Abortus inkompletus/komplettus
-          Abortus infeksiosus atau septik 
-          Habitual abortus
-          Missed abortion.
6.     PENATALAKSANAAN
a.    Abortus imminen
-          Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan merangsang mekanik berkurang.
-          Tes kehamilan dapat dilakukan.
-          Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.
-          Bersihkan vulva minimalkan 2 kali sehari dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi.
-          Berikan obat penenang biasanya fenobarbital 3 x 30 mg. 
b.    Abotus insipien
-          Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang disertai perdarahan dengan pengosongan uterus memakai kuret vakUun atau cunam abortus.
-          Pada kehamilan lebih dari 12 minggu berikan infuse oksitoksin 10 iu dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes permenit. 
-          Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadi abortus spontan tanpa pertolongan selama 36 jam dengan diberikan morfin. 
-          Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
c.    Abortus inkompletus
-          Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infuse cairan NaCI fisiologi atau RL dan selekas mungkin di tranfusi darah. 
-          Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajarn lalu suntikkan ergometrin 0,2 mg intramuscular.
-          Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
-          Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi. 
d.    Abortus kompletus
-          Bila kondisi pasien baik berikan ergonometrin 3 x 1 tablet selama 3 sampai 5 hari.
-          Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau tranfuse darah.
-          Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
-          Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan mineral.
e.    Abortus infeksiosus atau septik
Abortus septik harus dirujuk ke Rumah Sakit
-          Penangulangan infeksi 
-          Tingkatkan asupan cairan.
-          Bila perdarahan banyak maka lakukan tranfuse darah.
-          Dalam 24 jam sampai 48 jam setelah perlindungan antibiotik atau lebih cepat lagi bila terjadi perdarahan, sisa konsepsi harus dikeluarkan dari uterus.
f.     Habitual abortus
-          Penderita dianjurkan untuk banyak istirahat.
-          Makanan harus adekuat mengenai protein, hidrat arang, vitamin mineral. Pembatasan obat-obatan yang diketahui mempuyai pengaruh jelek kepada janin.
-          Memfasilitasi klien untuk dapat menciptakan kondisi emosional yang tenang, dan menghilangkan rasa cemas. 
g.    Missed abortion.
-          Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam: 
-          Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi. 
-          Bila kehamilan kurang 12 rninggu lakukan pembukaan serviks dengan gagang laminaria selama 12 jam lalu lakukan dilatasi serviks dengan dilatator hegar.
-          Bila kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan dietilstilbestol 3 x 5 mg lain infuse oksitoksin 10 iu dalam dekstrose 5 % sebanvak 500 ml mulai 20 tetes per menit dan naikan dosis saznpai ada kontraksi uterus. Bila fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20 % dalam kavum uteri melalui dinding perut,
7.   KOMPLIKASI
Komplikikasi utama dapat mencakup :
- Hemoragi
- Syok
- Renal Failure (faal ginjal rusak)
- Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
-          Riwayat kehamilan : Primi/multipara, usia kehamilan, seksio sesaria sebelumnya, aborsi berulang, perdarahan.
-          Pemeriksaan fisik: Tinggi fundus, DJJ, posisi janin, uterus lunak atau tidak.
-          Tes laboratorium: RH (-) indikasi isoimunisasi.
-          Indikasi psikiatrik: cemas, ketakutan, gelisah.
-          Riwayat penyakit yang diderita: penyakit jantung, fulminating hodgkin disease (pelvis)
-          Pengkajian tentang pemahaman tentang aborsi, dan penyembuhan yang diharapkan untuk dilakukan.
Diagnosa Keperawatan
          Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi otot rahim.
-          Resiko tinggi kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan aktif.
-          Resiko tinggi cedera pada ibu 
- Kurang pengetahuan mengenai penyebab aborsi, perawatan diri, kontrasepsi/kehamilan yang akan datang berhubungan dengan kesalahan interprestasi tentang informasi
Intervensi dan Rasionalisasi
| No  | Intervesi | Rasionalisasi | 
| 1 2 3 4 | Nyeri akut berhubungan dengan   kontraksi otot rahim -            Tentukan sifat, lokasi, durasi   nyeri,kaji kontraksi uterus, hemoragi retroplasenta atau nyeri tekan abdomen. -            Berikan lingkungan yang tenang dan   aktivitas untuk mengalihkan rasa nyeri, intruksikan klien untuk menggunakan   metode relaksasi (mis, napas dalam, visualisasi, distraksi -            Kolaborasi, berikan narkotik/sedatif,   berikan obat-obatan pra operatif bila prosedur pembedahan diindikasikan Resiko tinggi kekurangan cairan dan   elektrolit berhubungan dengan perdarahan aktif -            Evaluasi, laporkan dan catat jumlah   serta sifat kehilangan darah -            Lakukan tirah baring, instruksikan   klien untuk menghindari valsava manuver dan koitus. -            Posisikan klien dengan tepat,   telentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi fowler pada plasenta   previa.hindari posisi trendelenburg  -            Catat tanda vital, pengisian kapiler   pada dasar kuku, warna membran mukosa/kulit, dan suhu, ukur tekanan vena sentral,   bila ada. -            Pantau aktivitas uterus, status janin   dan adanya nyeri tekan abdomen -            Pantau masukan/haluaran. dapatkan   sampel urin setiap jam;ukur berat jenis. -            Simpan jaringan atau hasil konsepsi   yng keluar kolaborasi -            Berikan cairan intravena sesuai   dengan indikasi -            Siapkan laparotomi untuk kehamilan   ektopik yang ruptur. Resiko tinggi cedera pada ibu berhubungan dengan profil   darah abnormal -            Kaji tanda-tanda vital dan haluaran   urin perhatikan warna/suhu kulit. Perkirakan kehilangan darah;lakukan perhitungan   jumlah/berat pembalut. -            Kaji   dan tinjau ulang tanda/gejala kagulasi intravaskular diseminata (KID);faktor   pembekuan abnormal, peningkatan kadar produksi degradasi fibrin. kolaborasi -            Siapkan klien untuk perawatan dirumah   sakit -            Berikan cairan I.V/oral sesuai dengan   kebutuhan.berikan volume ekspander/prodak darah sesuai indikasi. -            Bantu dengan ,melakukan prosedur   terapeutik yang perlu (mis,dilatasi dan kuretase,induksi persalinan dengan   oksitoksin atau prostaglandin Kurang   pengetahuan mengenai penyebab aborsi, perawatan diri, kontrasepsi/kehamilan   yang akan datang berhubungan dengan kesalahan interprestasi tentang informasi -            Berikan informasi tentang penyebab   aborsi spontan bila diketahui; mis,anomali genetik,infeksi, inkompatibilitas   Rh -            Diskusikan pilihan metode kontrasepsi   .berikan informasi tertulis. -            Identifikasi tanda dan gejala untuk   dilaporkan pada pemberi perawatan kesehatan. -            Tinjau   ulang kebutuhan terhadap RhIgG tergantung pada status Rh klien. -            Rujuk   untuk konseling genetiksesuai kebutuhan. | Membantu dalam mendiagnosa dan memilih tindakan, ketidak   nyamanan dihubungkan dengan aborsi spontan dan mola hidotidosa, karena   kontraksi uterus, rupture kehamilan ektopik mengakibatkan nyeri hebat, karena   hemoragi tersembunyi saat tuba fallopi ruptur kedalam rongga abdomen, abrupsi   plasenta diserta dengan nyeri hebat,khususnya bila terjadi hemoragi   retroplasenta tersembunyi. Dapat membantu dalam menurunkan   tingkat ansietas dan meredakan ketidak nyamanan. Meningkatkan kenyamanan dan   menurunkan resiko komplikasi pembedahan Perkiraan kehilangan darah membantu   membedakan diagnosa.setiap gram peningkatan berat pembalut sama dengan   kehilangan kira-kira 1 ml darah. Perdarahan dapat berhenti dengan   reduksi aktivitas. Peningkatan tekanan abdomen atau orgasmeyang dapat   merangsang perdarahan. Menjamin keadekuatan darah yang   tersedia untuk otak;peninggian panggul menghindari kompresi vena kava. Posisi   semi fowler memungkinkan janin sebagai tampon.posisi trandelenburg dapat   menurunkan keadaan pernapasan ibu. Membantu menentukan kehilangan darah  Membantu menentukan sifat hemoragi   dan kemungkinan hasil dari hemoragi. Nyeri tekan biasanya pada kehamilan   ektopik Menentukan luasnya kehilangan cairan   dan dan menunjukkan perfusi ginjal Kemungkinan retensi jaringan untuk   pemeriksaan histologi Meningkatkan volume darah sirkulasi   dan mengatasi gejala-gejala syok Pengangkatan tuba/ovarium untuk   menghentikan hemoragi Pengenalan diri terjadi perkembangan   masalah penting untuk melakukan tindakan segera. Otolisis janin dan produk   konsepsi,yang melepaskan tromboplastinn,dapat menyebabkan KID. Untuk klien dengan aborsi yang tidak   diketahui (missed abortion),perawatan dirumah sakit perlu bila produk   konsepsi tidak dikeluarkan secara spontan dalam 1-6 mgg setelah kematian   janin. Mencegah komplikasi berhubungan   dengan kehilangan darah. Klien dengan missed abortion atau   tidak lengkap mungkin perlu D dan K untuk menghentikan perdarahan dan   menghilangkan produk produk konsepsi. Bila persalinan tidak secara spontan   setelah kematian janin,induksi mungkin diperlukan pada trimester kedua. Dapat meningkatkan pemahaman dan   perawatan diri positif. Membantu klien menyiapkan kehamilan masa datang. Klien memerlukan informasi untuk   dapat memilih metoda yang akan memenuhi kebutuhannya. Ovulasi dapat terjadi   sebelum menstruasi terjadi lagi, sehingga kontrasepsi perlu dipertimbangkan   pada saat ini. Karena ansietas dan stress berkenaan dengan terminasi,   informasi verbal tidak dapat diserap. Evaluasi/intervensi segera dapat   mencegah atau membatasi komplikasi. Untuk klien Rh (D) – negatif,RhIgG   mencegah pembentukan antibodi anti Rh- Positif sehingga efek-efek merugikan   pada kehamilan selanjunya dapat dihindari. Mungkin perlu bila kemungklinan masalah genetik ada. | 
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, R.Sinopsis obstetri:obstetri operatif, obstetri sosial. editor, Delfi Lutan Ed.2. EGC Jakarta 1998.
Ida bagus gde manuaba. Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan kebidanan.EGC Jakarta 1998.
Sarwono prawiroharjo. Ilmu kebidanan. Editor, Hanifa wiknjosastro. Ed.3 Yayasan Bina Pustaka Jakarta 1999.
Sarwono prawiroharjo. Ilmu Kandungan. Editor, Hanifa wiknjosastro. Ed.3 Yayasan Bina Pustaka Jakarta 1997. 
Linda Wheeler.Buku Saku Perawatan prenatal & Pasca Partum. EGC. Jakarta 2003.
FKUNPAD, Obstetri Patologi.Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUNPAD Bandung 1999
Varney, H. Buku Saku Bidan. Editor, Alfrina Hany EGC Jakarta 2001
Doenges, M.Rencana maternal/bayi; Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien.ed.2 EGC Jakarta 2001.
Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, Media Aesculapius Jakarta 2000.
Bobak, Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Editor, Renata Komalasari Ed.4. EGC. Jakarta. 2004 
LAPORAN PENDAHULUAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
ABORTUS
Nama Pasien  :                                                                            No. Rekam Medik           :
Usia             :                                                                            Diagnosa Keperawatan     :
| No | Diagnosa Keperawatan  | Tujuan  | Intervensi  | Rasional  | 
| 1 | Nyeri akut berhubungan dengan  ¨  Kontraksi otot rahim  ¨  Kram pada abdomen  Data penunjang : ¨  Klien mengantuk………..  ¨  Ekspresi wajah………..  ¨  Skala nyeri………..  ¨  Nyeri………..  ¨  TD………../……….. ¨  Nadi………..  ¨  Puls……….. ¨  Suhu……….. | Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ………….x …….jam   nyeri berkurang dengan kiteria hasil  ¨  Klien melaporkan nyeri berkurang /   hilang  ¨  Skala nyeri  ¨  Klien tampak rileks  ¨  TTV normal  | ¨  Tentukan sifat, lokasi, durasi   nyeri, kaji konstraksi uterus, hemoragi    retroplasenta atau nyeri tekan abdomen  ¨  Berikan lingkungan yang tenang dan   aktivitas untuk mengalihkan rasa nyeri, instruksi klien untuk menggunakan   metode relaksasi (mis, nafas dalam, visualisasi, distraksi  ¨    Kolaborasi, berikan narkotik/sedatif,   berikan obat – obat pra operatif bila prosedur pembedahan diindikasikan | ¨    Membantu dalam mendiagnosa dan   memilih tindakan, ketidak nyamanan dihubungkan dengan arbosi spontan dan mola   hidotidosa, karena kontraksi uterus, ripture kehamilan eftopik mengakibatkan   nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi saat tuba fallopi ruptur kedalam   rongga addome, abrupsi plasenta diserta dengna nyeri hebat, khususnya bila   terjadi hemoragi retroplasenta tersembunyi. ¨    Dapat membantu dalam menurunkan   tingkat ansiestas dan meredakan ketidak nyamanan. ¨    Meningkatkan kenyamanan dan   menurunkan resiko komplikasi pembedahan | 
| 2 | Resiko tinggi defisit cairan dan   elektrolit, berhubungan dengan  ¨  Pendarahan  ¨  Mual dan muntah  ¨  Nutrisi tidak adekuat  Data penunjang  ¨  Klien mengatakan …. ¨  Anoreksia….. ¨  Mual …. ¨  Muntah ….. ¨  Membran mukosa…. ¨  Turgor kulit…..detik ¨  BB klien …kg ¨  TB klien….kg Data penunjang LAB  TTV ¨  TD :  ¨  Pols : ¨  RR : ¨  Temp :  ¨  Hb : ¨  Leukosit  ¨  Trombosit  ¨  Eritrosit  ¨  Hematokrit | Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ……x……. jam   keseimbangan cairan elektrolit tubuh dapat terpenuhi dengan kriteria hasil :  ¨  KLien mengatakan mual, muntah   berkurang / hilang  ¨  Turgor kulit normal  ¨  Membran mukosa lembab ¨  BB meningkat  ¨  TTV dalam batas normal  | ¨  Evaluasi, laporkan dan catat   jumlah serta sifat kehilangan darah ¨    Lakukan tirah baring, instruksika   klien untuk menghindari valsava manuver dan koitus. ¨    Posisikan klien dengan tepat,   telentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi fowler pada plasenta   previa. Hindari posisi trendelenbung. ¨    Catat tanda vital, pengisian kapiler   pada dasar kuku, warna membran mukosa / kulit, dan suhu, ukur tekanan vena   sentral, bila ada ¨    Pantau aktivitas uterus status   janin  dan adanya nyeri tekan abdomen  ¨    Pantau masukan/haluaran. Dapatkan   sampel urin setiap jam;ukur berat jenis. ¨    Simpan jaringan atau hasil konsepsi   yan keluar kolaborasi ¨    Berikan cairan intravena sesuai   dengan indikasi ¨    Siapkan laparotomi untuk kehamilan   ektopik yang ruptur. | ¨    Perkiraan kehilangan darah membantu   membedakan diaknosa. Setiap gram peningkatan berat pembalut sama dengan   kehilangan kira-kira 1 ml darah. ¨    Pendarahan dapat berhenti dengan   reduksi aktivitas. Peningkatan tekanan abdomen  atau orgasme yang dapat merangsang   pendarahan. ¨    Menjamin keadekuatan darah yantg   tersedia untuk otak; peniggian panggul menghindari konpresi vena kava. Posisi   semi fowler memungkinkan janin sebagia tampo posisi trandalenbung dapat   menurunkan keadaaan pernapasan ibu. ¨  Membantu menentukan kehilangan   darah  ¨  Membantu menentukan sifat hemoragi   vdan kemungkinan hasil dari hemoragi. Nyeri tekan biasanya pada kehamilan   ektopik ¨  Menentukan luasnya kehilangna   cairan dan menunjukan perfusi ginjal ¨    Kemungkinan retensi jaringan untuk   pemeriksaan histologi ¨    Meningkatkan volume darah sirkulasi   dan mengatasi gejala-gejala syok ¨    Pengangkatan tuba/ovarium untuk   menghentikan hertologi | 
| 3 | Intoleransi aktivitas berhubungan dengan :  ¨  Bedrest total  ¨  Mempercepat proses penyembuhan  data penunjang  ¨  Klien mengatakan  ¨  Skala aktivitas  ¨  Pendarahan  ¨  Kelemahan  ¨  TTV  TD : Pols : Temp : RR : | Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ……x……. jam adanya   peningkatan aktivitas  dengan  kriteria hasil : ¨  Pendarahan berkurang  ¨  Aktivitas mandiri ¨  keadaan umum baik/tidak lemah  ¨  TTV dalam batas normal  TD : Pols : Suhu : RR : | ¨   | ¨   | 
| 4 | Ansietas berhubungan dengan : ¨  Kurangnya pengetahuan tentang   penyakit  ¨  Akan kehilangan bayi  ¨  Rencana pengobatan  Data penunjang  ¨  Klien mengatakan  ¨  Merasa cemas  ¨    Klien mengungkapkan perasaannya   tentang penyakit yang diderita  ¨  Klien menanyakan keadaan status   kesehatannya  ¨  Klien gelisah  ¨  TTV  TD : Pols : Temp : RR : ¨  Tingkat cemas  | Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ……x……. jam   ansietas terkontrol  dengan  kriteria hasil :  ¨  Klien tampak rileks  ¨  Klien melaporkan ansietas   berkurang / terkontrol  ¨  Klien berpartisipasi dalam proses   pengobatan  | ¨  Kaji pola aktivitas  ¨  Monitor vital sign  ¨    Libatkan keluarga dalam membantu   aktivitas klien  ¨    Kolaborasi dalam pemberian obat untuk   mengurangi dan menghentikan pendarahan  | ¨    Dengan mengkaji pola aktivitas   diharapkan dapat diketahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan klien dan   hal – hal apa saja yang menghambat klien beraktivitas  ¨    Dengan memonitor vital sign klien   diharapkan perawat dapat mengetahui kemajuan aktivitas sehari – hari  ¨    Dengan melibatkan keluarga dalam   membantu aktivitas klien diharapkan dapat mengerti manfaat dan melakukan   aktivitas dan menambah pengetahuan keluarga  ¨    Dengan berkolaborasi dalam pemberian   obat untuk mengurangi dan menghentikan pendarahan diharapkan dapat   menghentikan pendarahan sehingga klien dapat beraktivitas  | 
| 5 | Kurang pengetahuan mengenai penyebab aborsi, perawatan   diri, kontrasepsi / kehamilan yang atau datang berhubungan dengan II   kesalahan interprestasi tentang informasi mengenai penyakit  Data penunjang :  ¨  KLien menanyakan  -            Informasi   mengenai perawatan diri poska abortus -            Kontrasepsi   yang tepat  -            Pencegahan   terjadinya aborsi ¨  Ekpresi wajah bingung  | Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ……x……. jam pemahaman   dan pengetahuan ibu meningkat dengan    kriteria hasil :  ¨    Klien dapat menjelaskan kembali   mengenai perawatan diri posko abortus  ¨  Kontrasepsi yang digunakan  ¨  Ekspresi wajah tenang  ¨  Pencegahan aborsi  | ¨    Berikan informasi tentang penyebab   aborsi spontan bila diketahui ; mis, anomali genetik, infeksi,   inkompatibilitas Rh ¨    Diskusikan pilihan metode   kontrasepsi, berikan informasi tertulis  ¨    Identifikasi tanda dan gejala untuk   dilaporkan pada pemberi perawatan kesehatan  ¨  Tinjau ulang kebutuhan terhadap   RhlgG tergantung pada status Rh klien  ¨  Rujuk untuk konseling   genetikseksual kebutuhan  | ¨  Dapat   meningkatkan pemahaman dan perawatan diri positif. Membantu klien menyiapkankehamilan   masa datang  ¨    Klien   memerlukan informasi untuk dapat memilih metode yang akan memenuhi   kebutuhannya. Ovulasi dapat terjadi sebelum mentruasi terjadi lagi, sehingga   kontrasepsi perlu dipertimbangkan pada saat ini. Karena   ansietas dan stress berkenaan dengan terminasi, informasi verbal tidak dapat   diserap ¨    Evaluasi/intervensi segera dapat   mencegah atau membatasi komplikasi  ¨    Untuk klien Rh (D) – hegatif, RhlgG   mencegah pembentukan antibodi anti Rh-Positif sehingga efek – efek merugikan   pada kehamilan selanjutnya dapat dihindari ¨    Mungkin perlu bila kemungkinan   masalah genetik ada  | 


























 
 
 

1 komentar:
ganti nama domain kmu http://sely-biru.blogspot.com menjadi http://sely-biru.co.cc
Grtis ko silahkan pendaftarannya da di menu sidbar bewara,di jamain blog teman akn lebih bnyak pegunjungnya.
ke untungan co.cc adalah bisa lebih simple di penulisan alamat blog,dan mudah di inget oleh teman2 yg lainnya.
mksih,..
Posting Komentar