Lporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reprodukdi ; Mioma Uteri
I.     Pengertian
§  Tumor adalah pembengkakan atau tonjolan yang tidak normal
§  Kanker adalah penyakit / massa sebagai hasil pertumbuhan yang abnormal dari sel yang autonomyang memperbanyak diri walaupun rangsangan penyebabnya telah hilang.
§  Mioma uteri adalah tumor jinak rahim disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak dan otot rahimnya dominan. 
II.    Perbedaan Tumor dan Kanker
No
Keterangan
Tumor
Kanker
1.
Differensiasi dan anaplasia
Sel tumor jinak mirip   dengan sel noemal, walaupun ada tanda anaplasia (tidak differensiasi)
Tidak sama dengan sel   normal dan mengalami diferensiasi
2.
Kecepatan pertumbuhan
Lebih lambat dan tidak ada   nekrosis iskemik dibagian sentral.
Cepat dan terpadat nekrosia   iskemik dibagian sentral.
3.
Invasi lokal
-      Tumbuh
-      Sel tumor
-      Pembedahan
-         Massa padat ekspansif sehingga membentuk jaringan ikat   padat sekitarnya (simpai)
-         Menembus simpai
-         Enukleasi (pembedahan simpai dan jaringan ikat)
-            Infiltrat dan invasif, menghancurkan jaringan ikat   sekitarnya.
-            Tidak mempunyai simpai lagi.
-            Operasi pengangkatan sampai jaringan yang sehat.
4.
Metastase penyebaran
-         Limfogen dan hematogen
-            Grading  (derajat)
-            Staging (stadium)
III.   Etiologi
§  Belum diketahui tetapi diduga dari sel-sel otot yang belum matang . Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara dan faktor keturunan
IV.   Faktor Resiko
§  Keturunan 
§  Nulipara
§  Usia
§  Masa reprodukasi
§  Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :
Ø  Subfertil (agak mandul) sampai fertil (mandul) , kadang-kadang punya anak satu.
Ø  Sering terjadi abortus.
Ø  Terjadi kelainan letak janin dalam rahim.
Ø  Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir.
§  Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri :
Ø Cepat bertambah besar .
Ø Degenerasi merah dan karnosa 
Ø Mioma subserosum
V.    Manifestasi Klinik
1.    Perdarahan tidak normal
Ø  Hiperamenorea perdarahan banyak saat menstruasi.
Ø  Meluasnya permukaan endometrium dalam proses maturasi.
Ø  Gangguan kontraksi otot rahim 
Ø  Perdarahan berkepanjangan.
2.    Penekanan rahim yang membesar karena pembesaran mioma uteri
Ø  Terasa berat dibagian abdomen bagian bawah.
Ø  Sukar mikasi dan defekasi .
Ø  Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf.
3.    Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan akibat mioma uteri.
Ø  Kehamilan dapat mengalami keguguran
Ø  Persalinan prematuritas
Ø  Gangguan saat proses persalinan 
Ø  Tertutupnya tuba pallopii menimbulkan fertilitas.
Ø  Kala ke-3 terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.
VI.   Pemeriksaan Diagnostik
§        Palpasi abdomen
§  Pemeriksaan bimanuil
§  USG abdominal dan transvaginal
§  Laparoskopi.
VII. Komplikasi
§  Degenerasi ganas
§  Torsi yang menimbulkan nekrosis , sindroma abdomen akut.
VIII.    Pentalaksanaan
§  Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan,tidak diberikan terapi, hanya diobservasi tiap 3-6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan lisut setelah menopause.
§  Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu.
§  Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila besar uterus melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu.
§  Radioterapi
§  Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan.
IX.   Pengkajian
§  Riwayat kesehatan , pemeriksaan kesehatan dan pelvis.
§  Pemeriksaan laboratorium
§  Respon psikososial pasien untuk menjalani histerektomi
§  Ansietas berhubungan dengan adanya kanker dan kematian akibat penyakit yang diderita.
X.    Diagnosa Keperawatan
XI.   Intervensi dan Rasionalisasi
1.    Nyeri berhubungan dengan intervensi pembedahan
§  Kriteria Hasil : Nyeri tidak ada atau terkontrol
§  KIK : Pemberian analgesik yaitu Penggunaan agen farmakologi untuk menurunkan atau menghilangkan nyeri.
No
Intervensi
Rasionalisasi
1.
2.
3.
4. 
5.
Tentukan letak nyeri,   karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum klien mendapat pengobatan
Cek pesanan medis terhadap   obat , dosis dan frekuensi pemberian analgesik.
Cek riwayat alergi obat
Bantu relaksasi untuk   memfasilitasi respon terhadap analgesik.
Beritahu pasien dan   keluarga tentang kebutuhan terhadap obat dan kemungkinan efek samping.
Memberikan data tentang   nyeri yang dialami klien sehingga dapat dilakukan tindakan segera. 
Mencegah terjadinya   kesalahan dalam pemberian obat.
Memberikan informasi .
Meningkatkan respon terbaik   pada pemberian obat.
Meningkatkan pemahaman dan   pengetahuan klien tentang terapi obat yang diberikan.
2.    Perubahan pola eliminasi ; BAK berhubungan dengan proses penyakit atau intervensi pembedahan yang memperberat retensi.
§  Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan pemahaman dan penatalaksanaan urin reguler.
§  KIK : Penatalaksanaan urin yaitu pemeliharaan pola eliminasi urin yang optimal.
No
Intervensi
Rasionalisasi
1.
2.
3.
4. 
5.
Pantau eliminasi urine   meliputi frekuensi, konsistensi , bau, volume dan warna.
Pantau tanda dan gejala   retensi urine yang meliputi tidak ada berkemih dan adanya distensi abdomen   bawah.
Catat waktu eliminasi urine   terakhir.
Anjurkan klien untuk minum   jumlah air yang yang dianjurkan.
Catat waktu berkemih   pertama dan penampilan urine stelah prosedur.
Memberikan informasi dasar   tentang keadaan klien.
Mencegah terjadinya   kesalahan dalam pemberian obat.
Memberikan data tentang   adanya perubahan eliminasi urine pada klien.
Meningkatkan aliran urin   adekuat.
Memberikan informasi untuk   deteksi dini potensial masalah.
3.    Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan respon kulit normal terhadap radiasi.
§  Kriteria Hasil : Klien mengidentifikasi reaksi kulit yang diperkirakan reaksi pada radiasi lokal dan kulit akan pulih kembali .
§  KIK : Penatalaksanaan terapi radiasi yaitu membantu pasien mengerti dan meminimalkan efek samping pengobatan radiasi.
No
Intervensi
Rasionalisasi
1.
2.
3.
4. 
5.
6.
Kaji kulit mengenai   integritas warna dan drainase.
Pantau perubahan integritas   kulit
Bersihkan daerah pengobatan   selama radioterapi.
Diskusikan kebutuhan akan   perawatan kulit.
Hindari penggunaan pakaian   sempit pada daerah yang diobati.
Hindari peregangan kulit pada   daerah yang diobati.
Memberikan informasi   tentang rencana Asuhan keperawatan.
Mengembangkan identifikasi   awal terhadap perubahan integritas kulit. 
Mencegah peningkatan reaksi   kulit , menurunkan kemungkinan terbakar dan atau friksi.
Melindungi kulit tang tidak   diradiasi dari trauma atau peningkatan reaksi kulit.
Menurunkan friksi pada   daerah penyinaran.
Mencegah trauma mekanik.
Mioma uteri 
Nama Pasien      :
Usia                  :                                                                                                           No. Rekam Medik           :
Kala                  :                                                                                                           Diagnosa Medis               :
Diagnosis
Tujuan
Intervensi
Rasional
4.         Nyeri berhubungan dengan intervensi pembedahan
Data penunjang 
-            Ibu mengatakan …
-            Skala nyeri 
-            Lokasi nyeri 
-            Frekuensi nyeri 
-            Ekspresi wajah 
-            TD…..mmHg
-            Suhu …..oC
-            Nadi….x/mnt
-            RR…..x/mnt
Setelah   ....x....jam masa perawtaan nyeri berkurang dengan Kriteria Hasil : Nyeri   tidak ada atau terkontrol
-            Klien melaporkan nyeri berkurang / hilang 
-            Skala nyeri …
-            Klien tampak rileks 
-            Dapat melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa   nyeri 
-            TTV normal 
TD : ...mmHg
RR.....x/mnt
Pols....x/mnt
Suhu....oC
Tentukan letak nyeri,   karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum klien mendapat pengobatan
Cek pesanan medis terhadap   obat , dosis dan frekuensi pemberian analgesik.
Cek riwayat alergi obat
Bantu relaksasi untuk   memfasilitasi respon terhadap analgesik.
Beritahu pasien dan   keluarga tentang kebutuhan terhadap obat dan kemungkinan efek samping.
Memberikan data tentang   nyeri yang dialami klien sehingga dapat dilakukan tindakan segera. 
Mencegah terjadinya   kesalahan dalam pemberian obat.
Memberikan informasi .
Meningkatkan respon terbaik   pada pemberian obat.
Meningkatkan pemahaman dan   pengetahuan klien tentang terapi obat yang diberikan.
5.    Perubahan pola eliminasi ;   BAK berhubungan dengan proses penyakit atau intervensi pembedahan yang   memperberat retensi.
Data penunjang : 
Klien mengatakan ....
-            Edema....
-            Turgor kulit ....
TD : ...mmHg
RR.....x/mnt
Pols....x/mnt
Suhu....oC
-            Intake cairan ....ml/jam 
-            Urin output......mm/jam 
-            Warna urin .......
Kriteria Hasil :   Mendemonstrasikan pemahaman dan penatalaksanaan urin reguler.
-            TTV normal 
TD : ...mmHg
RR.....x/mnt
Pols....x/mnt
Suhu....oC
Pantau eliminasi urine   meliputi frekuensi, konsistensi , bau, volume dan warna.
Pantau tanda dan gejala   retensi urine yang meliputi tidak ada berkemih dan adanya distensi abdomen   bawah.
Catat waktu eliminasi urine   terakhir.
Anjurkan klien untuk minum   jumlah air yang yang dianjurkan.
Catat waktu berkemih   pertama dan penampilan urine stelah prosedur.
Memberikan informasi dasar   tentang keadaan klien.
Mencegah terjadinya   kesalahan dalam pemberian obat.
Memberikan data tentang   adanya perubahan eliminasi urine pada klien.
Meningkatkan aliran urin   adekuat.
Memberikan informasi untuk   deteksi dini potensial masalah.
6.    Resiko tinggi kerusakan integritas   kulit berhubungan respon kulit normal terhadap radiasi.
Data penunjang 
Klien   mengatakan ......
-            Turgor kulit 
-            Integritas kulit 
§  Kriteria Hasil : Klien   mengidentifikasi reaksi kulit yang diperkirakan reaksi pada radiasi lokal dan   kulit akan pulih kembali .
Kaji kulit mengenai   integritas warna dan drainase.
Pantau perubahan integritas   kulit
Bersihkan daerah pengobatan   selama radioterapi.
Diskusikan kebutuhan akan   perawatan kulit.
Hindari penggunaan pakaian   sempit pada daerah yang diobati.
Hindari peregangan kulit   pada daerah yang diobati.
Memberikan informasi   tentang rencana Asuhan keperawatan.
Mengembangkan identifikasi   awal terhadap perubahan integritas kulit. 
Mencegah peningkatan reaksi   kulit , menurunkan kemungkinan terbakar dan atau friksi.
Melindungi kulit tang tidak   diradiasi dari trauma atau peningkatan reaksi kulit.
Menurunkan friksi pada   daerah penyinaran.
Mencegah trauma mekanik.
Label: askep (keperawatan), Kesehatan, Maternitas, News
  Subscribe to:
				
Posting Komentar (Atom)



























 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar