VIVAnews - Modus pemerkosaan di Indonesia terus berkembang menyesuaikan perkembangan zaman. Kejahatan yang dulunya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sekarang ini sudah dipraktekkan secara terbuka.
Rupa-rupa cara dilakukan para pelaku kejahatan untuk melumpuhkan dan mengelabui calon korban. Salah satunya menggunakan anak kecil sebagai umpan. Lalu, pelaku menyebarkannya melalui fasilitas seperti BlackBerry Messenger, Yahoo Massenger, dan milis.
Dalam operasinya, anak kecil yang dijadikan umpan disuruh berpura-pura tersesat dari rumah. Dengan harapan ada perempuan yang tersentuh hatinya untuk menolong anak itu. Nah, setelah calon korban bertemu, si anak akan meminta diantarkan pulang.
Kalau korban bersedia, berarti dia telah masuk jebakan para pelaku pemerkosaan.
Sesampai di rumah, perempuan itu akan diminta si anak agar menekan bel rumah. Tanpa disadari bel itu sudah dialiri listrik. Korban yang tersengat setelah menekan bel, langsung tak sadarkan diri. Setelah itu, pelaku kejahatan dapat dengan leluasa melakukan aksinya.
Itu sebabnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar meminta masyarakat waspada.
"Sebaiknya jika bertemu dengan anak yang mengaku tersesat agar langsung membawanya ke kantor polisi, jangan mudah percaya untuk diperintahkan agar mengantarnya ke suatu tempat," ujar Boy. "Kejahatan sekarang lebih cenderung tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional."
0 komentar:
Posting Komentar