NO | DIAGNOSA KEPERAWATAN | TUJUAN | PERENCANAAN |
1 | Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi. | Klien dapat mengurangi rasa cemasnya Dengan Kriteria Hasil : Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif.
Menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam pengobatan. | - Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang dideritanya.
- Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.
- Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.
- Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. Bantu klien mempersiapkan diri dalam pengobatan.
- Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, ketidak berdayaan dll.
- Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan support system.
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
- Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar.
|
2 | Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), | Klien mampu mengontrol rasa nyeri Kriteria Hasil : 1. Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas
2. Melaporkan nyeri yang dialaminya
3. Mengikuti program pengobatan
4. Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin | - Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
- Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan keluarga tentang cara menghadapinya
- Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan musik atau nonton TV
- Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan), gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
- Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.
|
3 | Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea), | Klien menunjukkan berat badan yang stabil Kriteria Hasil : 1. Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi
2. Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
3. Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya | - Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya.
- Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat badan.
- Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan pembesaran kelenjar parotis.
- Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake cairan yang adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien.
- Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu manis, berlemak dan pedas.
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman atau keluarga.
- Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan moderate sebelum makan.
- Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem anoreksia yang dialami klien.
|
4 | Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi. | Klien dapat mengerti kondisi penyakit yang dialaminya Kriteria hasil : 1. Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada ting-katan siap.
2. Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan mengikuti prosedur tersebut.
3. Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengo- batan.
4. Bekerjasama dengan pemberi informasi. | - Review pengertian klien dan keluarga tentang diagnosa, pengobatan dan akibatnya.
- Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya, ceritakan pada klien tentang pengalaman klien lain yang menderita kanker.
- Beri informasi yang akurat dan faktual. Jawab pertanyaan secara spesifik, hindarkan informasi yang tidak diperlukan.
- Berikan bimbingan kepada klien/keluarga sebelum mengikuti prosedur pengobatan, therapy yang lama, komplikasi. Jujurlah pada klien.
- Anjurkan klien untuk memberikan umpan balik verbal dan mengkoreksi miskonsepsi tentang penyakitnya.
- Review klien /keluarga tentang pentingnya status nutrisi yang optimal.
- Anjurkan klien untuk mengkaji membran mukosa mulutnya secara rutin, perhatikan adanya eritema, ulcerasi.
- Anjurkan klien memelihara kebersihan kulit dan rambut.
|
5 | Resiko tinggi kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek samping kemotherapi dan radiasi/radiotherapi. | Membrana mukosa tidak menunjukkan kerusakan Kriteria hasil : 1. Membrana mukosa tidak menunjukkan kerusakan, terbebas dari inflamasi dan ulcerasi
2. Klien mengungkapkan faktor penyebab secara verbal.
3. Klien mampu mendemontrasikan tehnik mempertahankan/menjaga kebersihan rongga mulut. | - Kaji kesehatan gigi dan mulut pada saat pertemuan dengan klien dan secara periodik.
- Kaji rongga mulut setiap hari, amati perubahan mukosa membran. Amati tanda terbakar di mulut, perubahan suara, rasa kecap, kekentalan ludah.
- Diskusikan dengan klien tentang metode pemeliharan oral hygine.
- Intruksikan perubahan pola diet misalnya hindari makanan panas, pedas, asam, hindarkan makanan yang keras.
- Amati dan jelaskan pada klien tentang tanda superinfeksi oral.
Kolaboratif
- Konsultasi dengan dokter gigi sebelum kemotherapi
- Berikan obat sesuai indikasi, analgetik, topikal lidocaine, antimikrobial mouthwash preparation.
|
6 | Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake | Klien menunjukkan keseimbangan cairan Kriteria hasil : tanda vital normal, membran mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry refill normal, urine output normal. | - Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak normal seperti emesis, diare, drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24 jam.
- Timbang berat badan jika diperlukan.
- Monitor vital signs. Evaluasi pulse peripheral, capilarry refil.
- Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Catat keadaan kehausan pada klien.
- Anjurkan intake cairan samapi 3000 ml per hari sesuai kebutuhan individu.
- Observasi kemungkinan perdarahan seperti perlukaan pada membran mukosa, luka bedah, adanya ekimosis dan pethekie.
- Hindarkan trauma dan tekanan yang berlebihan pada luka bedah.
Kolaboratif
- Berikan cairan IV bila diperlukan.
- Berikan therapy antiemetik.
- Monitor hasil laboratorium : Hb, elektrolit, albumin
|
7 | Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasif. | Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan infeksi
2. Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi dan penyembuhan luka berlangsung normal | - Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Pengunjung juga dianjurkan melakukan hal yang sama.
- Jaga personal hygine klien dengan baik.
- Monitor temperatur.
- Kaji semua sistem untuk melihat tanda-tanda infeksi.
- Hindarkan/batasi prosedur invasif dan jaga aseptik prosedur.
Kolaboratif
- Berikan antibiotik bila diindikasikan.
|
8 | Resiko tinggi gangguan fungsi seksual berhubungan dengan deficit pengetahuan/keterampilan tentang alternatif respon terhadap transisi kesehatan, penurunan fungsi/struktur tubuh, dampak pengobatan | Klien dapat memahami kondisinya
Kriteria Hasil
1. Klien dapat mengungkapkan pengertiannya terhadap efek kanker dan therapi terhadap seksualitas
2. Mempertahankan aktivitas seksual dalam batas kemampuan | - Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang proses seksualitas dan reaksi serta hubungannya dengan penyakitnya.
- Berikan advise tentang akibat pengobatan terhadap seksualitasnya.
- Berikan privacy kepada klien dan pasangannya. Ketuk pintu sebelum masuk
|
9 | Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia. | 1. Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi spesifik
2. Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyembuhan | - Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati penyembuhan luka.
- Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal.
- Ubah posisi klien secara teratur.
- Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, minyak, bedak tanpa rekomendasi dokter.
|
0 komentar:
Posting Komentar